Penggunaan Sistem Informasi

Sistem informasi dapat di bentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh arena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisiendiperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Guna dari sistem yang efektif dan efisien tidak lain untuk mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi.

Semua orang dapat menggunakan sistem informasi dalam organisasi, tetapi faktor efisiensi setiap sistem adalah berbeda. Perlu diketahui, perubahan sistem, baik besar maupun kecil, selalu akan melalui tingkatan-tingkatan sebagai berikut :

Tingkat I : Ide, mengetahui perlu adanya perubahan.
Tingkat II : Design, merancang cara pemecahannya.
Tingkat III : Pelaksanaan, menerapkan design ke dalam sistem.
Tingkat IV : Kontrol, memeriksa tingkat pelaksanaan dijalankan sesuai dengan design
Tingkat V : Evaluasi, memeriksa apakah perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan semula.
Tingkat VI : Tindak lanjut, melaksanakn perubahan sesuai dengan hasil evaluasi yang ada.



Adapun tingkatan yang menjadi kunci yang digunakan untuk memecahkan bagian masalah baik itu secara menyeluruh maupun per bagian.



B. KLASIFIKASI SISTEM INFORMASI

Sistem informasi merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

·         Sistem abstrak atau sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem secara fisik, misalnya sistem komputer.

·         Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis internet merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

·         Sistem deterministik dan sistem probabilistik
Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sistem probabilistik dalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

·         Sistem terbuka dan sistem tertutup
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan di pengaruhi oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terhubung dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar.


3. ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI

Ada beberapa jenis arsitektur sistem informasi yang dapat berjalan dalam jaringan yang sering digunakan dalam pembangunan Sistem didalam sebuah organisasi. Yakni:
Arsitektur Tersentralisasi
Arsitektur Tersentralisasi (terpusat) telah dikenal semenjak tahun 1990, dengan mainframe sebagai aktor utama yang melakukan semua pemrosesan data. Pengimplementasian dari arsitektur ini adalah pemrosesan data yang terpusat, biasanya disebut komputasi terpusat. Kebanyakan perusahaan tidak menggunakan model seperti ini.
Keuntungan
Kerugian
Instalasi lebih aman
Jika ada masalah maka semua akan terkena dampaknya (kurang fleksibel)
Kontrol aman
Sistem yang dibuat secara global, tidak spesifik sesuai kebutuhan masing-masing bagian
Biaya pemeliharaan murah
Pemrosesan di mainframe lebih lama (traffic padat)
Lebih mudah dalam membuat perencanaan strategis
Jika ingin merubah subsistem maka akan berdampak ke seluruh sistem (kurang di kustomisasi)
Lebih mudah melakukan pelatihan

Hardware dan software terstandarisasi sehingga lebih mudah dalam pemeliharaan






Arsitektur Client-Server
Berbagai komputer dari berbagai vendor dapat  saling berinteraksi, istilah ini biasanya disebut dengan introperabilitas.Client adalah sembarang sistem atau proses yang melakukan sesuatu permintaan data atau layanan ke server.Sever adalah proses atau sistem yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client.
Keuntungan
Kerugian
Mengurangi dampak dari traffic padat.
Kurangnya skabilitas.
Jika salah satu unit mati maka yang lain masih dapat digunakan.
Koneksi database dijaga.
Pemrosesan data lebih cepat karena client dapat mengolah data sendiri
Tidak ada keterbaruan baru


4. The Open Group Architecture Framework (TOGAF)
TOGAF merupakan sebuah framework untuk mengembangkan arsitektur perusahaan. TOGAF memiliki metode yang detail sekaligus tools pendukung untuk mengimplementasikannya. Framework ini dikeluarkan oleh The Open Group’s Architecture Framework pada tahun 1995.
Pada awalnya TOGAF digunakan untuk Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Selanjutnya TOGAF telah diimplementasikan pada berbagai bidang seperti:
1. Manufaktur
2. Perbankan
3. Departemen Negara
Dalam bidang pendidikan TOGAF telah diimplementasikan oleh Monash University. Berikut ini adalah struktur dan komponen dari TOGAF:
1. Architecture Development Method
Architecture Development Method menjelaskan bagaimana menemukan sebuah arsitektur perusahaan/organisasi secara khusus berdasarkan kebutuhan bisnisnya. Ini merupakan bagian utama dari TOGAF. Bentuk struktur dari TOGAF-ADM adalah seperti pada gambar berikut ini.


. Foundation Architecture (Enterprise Continuum)
Foundation Architecture merupakan sebuah “framework-within-a-framework” yang menyediakan hubungan bagi pengumpulan asset arsitektur yang relevan dan menyediakan bantuan petunjuk pada saat terjadinya perpindahan abstraksi level yang berbeda. Foundation Architecture terdiri dari:
a. Technical Reference Model
 Menyediakan sebuah model dan klasifikasi dari platform layanan generik.
b. Standard Information Base
Menyediakan standar-standar dasar dari informasi.
c. Building Block Information Base
Menyediakan blok-blok dasar informasi di masa yang akan datang.
3. Resource Base
Bagian ini memberikan sumber-sumber informasi berupa guidelines, templates, checklists, latar belakang informasi dan detil material pendukung yang membantu arsitek di dalam penggunaan Architecture Development Method.

TOGAF digunakan sebagai framework untuk arsitektur sistem informasi perguruan tinggi karenacocok dengan karakteristik perguruan tinggi dan sistem informasinya itu sendiri, yaitu:
1. Dibutuhkan suatu metoda yang fleksibel untuk mengintegrasikan unit-unit informasi dan mungkin juga sistem perencanaan sistem informasi (SI) dengan flatform dan standar yang berbeda-beda. TOGAF mampu untuk melakukan integrasi untuk berbagai sistem yang berbeda-beda.
2. TOGAF cenderung merupakan suatu metoda yang bersifat generik serta fleksibel yang dapat
mengantisipasi segala macam artefak yang mungkin muncul dalam proses perancangan (karena TOGAF memiliki resource base yang sangat banyak), standarnya diterima secara luas, dan mampu mengatasi perubahan.
3. TOGAF mudah diimplementasikan.
4. TOGAF bersifat open source .

5. Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT)
COBIT adalah suatu metodologi yang memberikan kerangka dasar dalam menciptakan sebuah TI yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Tujuan COBIT adalah menyediakan model dasar yang memungkinkan pengembangan aturan yang jelas dan praktek yang baik dalam mengontrol informasi dalam suatu organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuannya. COBIT adalah suatu framework untuk membangun suatu IT Governance. Dengan mengacu pada framework COBIT, suatu organisasi diharapkan mampu menerapkan IT governance dalam pencapaian tujuannya. IT governance mengintegrasikan cara optimal dari proses perencanaan dan pengorganisasian, pengimplementasian, dukungan serta proses pemantauan kinerja.
TI Framework COBIT terdiri dari 34 high-level control objective, dimana tiap-tiap IT proses   ikelompokkan dalam empat domain utama, yaitu :
1. Planning and Organization: mencakup strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.
2. Acquisition and Implementation: identifikasi solusi TI dan kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses bisnis untuk mewujudkan strategi TI.
3. Delivery and Support: Domain yang berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari operasi pada system keamanan dan aspek kesinambungan bisnis
sampai dengan pengadaan training. 
4. Monitoring: Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol. gambar berikut ini adalah bentuk framewor COBIT.